kampoeng ilmu wisata pendidikan
February 27, 2011Saya mempunyai kegemaran yang cukup aneh. Yaaa, tidak bisa dibilang aneh juga sih. Saya suka jalan-jalan sendiri, entah itu jalan-jalan di mall atau tempat-tempat lainnya. Bagi saya, dalam beberapa sisi, jalan-jalan sendiri -terutama jika sedang galau- lebih bisa menghemat banyak tenaga karena kita tidak perlu bicara dengan siapapun dan tidak perlu mengantarkan seseorang ke tempat-tempat yang tidak ingin/perlu kita datangi. See? ;)
Dan hari ini saya melakukannya lagi (untuk kesekian kalinya). Wohooo! Setelah pulang dari latihan teater, saya mampir ke Kampoeng Ilmu di Jalan Semarang. Semacam pasar persaingan sempurna yang menjual buku-buku bekas (tapi ada juga yang baru masih segelan).
Senang rasanya merasakan suasananya. Hari itu cukup ramai. Keadaan pun sudah berbeda dengan terakhir kali saya berkunjung kesana untuk mencari novel Harry Potter versi bahasa inggris bersama ayah saya, sekitar dua bulan lalu. Stan-stan baru yang bertingkat di sebelah kanan sudah banyak terisi. Pendopo besar di tengah-tengah lokasi itu pun juga sudah terisi dengan beberapa warung yang menjual minuman dan makanan. Banyak orang-orang duduk disana sambil membaca buku yang baru saja mereka beli, ada pula yang memainkan laptop. Mungkin ada fasilitas wi-fi gratis, siapa tahu? Ketika saya melewati bagian belakang pendopo, ada sebuah kolam renang yang berisi air seadanya, ya cukup keruh lah. Tapi itu tidak menyurutkan keceriaan anak-anak yang bermain air di dalamnya. Lucu sekale melihatnya. Suasana siang hari disana jadi terasa semakin cair dengan teriakan, gebyuran air, tawa bahkan tangis dari beberapa anak kecil yang berkelahi dengan temannya.
Tujuan saya ke Jl. Semarang sebenarnya cuma ingin beli majalah Go Girl! bekas. Lumayanlah, cuma 2500-an daripada beli majalah bekas di Delta bisa 11.000-an. Jadilah saya mengoprek-oprek toko demi toko. Saya terlebih dahulu mengunjungi stan-stan baru di sebelah kanan, tapi hasilnya nihil. Akhirnya saya berpindah ke stan-stan lama di sebelah kiri pendopo. Di sebuah stan, ada majalah cosmogirl, mencobalah saya untuk menawar:
Aku : “Mas, yang ini berapaan?”
Mase : “Nem ribu neng”
Aku : *mbatin* “Matana. Biasane lo rong ewuan”
Aku : “Tiga ribu yo mas” *berbaik hati ingin beramal*
Mase : “Wah gak bisa mbak”
Aku : “Walah pak. Telung ewu ae po’o”
Mase : “Gaiso mbak. Mosok telung ewu rek-rek. Kasian penerbitnya”
Aku : “Nda lapo, wong bekas ae lo mas”
Mase : “Nem ribu lah mbak”
Aku : *mbatin* “Gak pate’en mas” *pergi meninggalkannya*
Tak jauh dari stan itu, dengan sangat beruntungnya saya menemukan setumpuk majalah Go Girl! dan Cosmo Girl! Setelah memilih-milih akhirnya aku memutuskan beli satu Go Girl! edisi 4th anniversary dan Cosmo Girl! edisi 6th anniversary. Dari 7000, saya mencoba untuk menawarnya menjadi 5000. Dan, dapat, haha. Lumayan lah dua majalah edisi khusus tebel-tebel, dapat 5000 dua. Yang terakhir, aku beli novel bahasa inggris, Bridge to Terabithia. Harganya 5000, mahal pek --
aal iis 9000 :D
Dan tanpa disangka-sangka, di sebelah toko tadi, ada novel Harry Potter and The Prisoner of Azkaban versi Bahasa Inggris. Dua bulan lalu saya muter-muter mencarinya, setelah beberapa hari sebelumnya ketika ke Jl. Semarang bersama Novi, Astrid, dan Mita, saya melihat dua buah novel Harry Potter Bahasa Inggris. Waktu ayah menjemput saya dari sekolah, saya mampir kesana lagi, untuk beli novel Harry Potter itu. Tapi ternyata sudah terjual..
Nah, back to the topic. Harry Potter and The Prisoner of Azkaban itu dihargai 15.000 oleh penjualnya. Jika ditawar, mungkin 8000 dapat. Sayang sekali uang saya sudah habis T.T
Tapi lucu juga ya rasanya, membayangkan bagaimana sebuah buku yang dicetak di sebuah penerbit terkenal di Inggris bisa sampai ada di tempat nun terpencil diantara dunia seperti Kampoeng Ilmu, huahaha.
Dengan habisnya uang di saku, saya melenggang pergi, pulang bersama MLK biru tercinta. Meninggalkan teduhnya Kampoeng Ilmu dan Novel Harry Potter yang merayu-rayu untuk dibeli......
salam mbambungers *epekEF*
c h i k i a n w a r
3 komentar