BK oh BK, riwayatmu kini..
February 07, 2011Sudah lama saya merindukan BK. Ya, BK, Bimbingan Konseling. Saya merasakan pertama dan mungkin terakhir kalinya pelajaran itu waktu kelas tujuh di SMP Negeri 1 Surabaya bersama Bu Miesye Sapulette. Saya suka mendengarkan cerita-cerita beliau, tentang bagaimana kehidupan remaja yang seharusnya, tentang problema-problema sederhana, atau bahkan sekedar untuk ajang menggosip. Alih-alih mendampingi pertumbuhan masa remaja sebagaimana fungsinya, pelajaran BK tak pernah ada lagi setelah itu.
Begitupula yang saya rasakan di SMA Negeri 5 Surabaya ini. Pelajaran BK hanya terpampang di dalam jadwal pelajaran. Tapi tak pernah ada realisasinya. Terkadang, Guru BK-saya masih menyempatkan mengisi jadwal itu -walaupun juga sangat jarang- tapi kita malah dibebani lagi dengan bacaan, soal-soal, teori dan lain sebagainya. Tak ada sharing dan motivasi atau hanya sekedar saran yang membangun dari Guru BK kami tercinta. Terlepas dari itu semua, pelajaran BK di #asetsmala lebih sering kosong. Selama tidak ada soal-soal yang harus dikerjakan, mungkin anak-anak memang berpikir jika jam pelajaran itu kosong, memang kosong, memang disengaja kosong, atau memang selalu disengaja dan dianggap kosong? Tapi sebagai manusia SMA yang labil, dalam hati kecil saya, saya mempunyai keinginan atau hanya sekedar angan-angan agar pelajaran BK menjadi sebuah momen yang ditunggu siswa, ditunggu untuk melepaskan kepenatan, bersama guru-guru BK yang bersahabat dan pengertian. Menjadi ajang untuk saling curhat atau hanya untuk sekedar mendengarkan cerita tentang seluk-beluk kehidupan. Mungkinkah jadi nyata?
Kami butuh konseling bu, bukan soal. Kami butuh di dengarkan.
peaceout
CHIKIANWAR
0 komentar