Lombok Tengah Belok Kiri
February 23, 2016Hari terakhir di Lombok, kami mengunjungi Tanjung Aan, Bukit
Merese dan Tanjung Bongo. Tak diragukan, ketiga tujuan tersebut benar-benar
menjadi highlight perjalanan kami!
Pukul enam pagi kami sudah meninggalkan penginapan. Kami
memang sengaja berangkat sepagi itu karena pukul satu siang kami sudah harus
check out. Entah karena masih terlalu pagi atau bagaimana, sepanjang perjalanan
kami sedikit terhalau dengan banyaknya keberadaan asu yang tidur di jalan raya.
Bahkan, kami sempat dikejar dan digonggongi. Hmm, dasar asu!
Jalanan menuju Tanjung Aan tidak semulus jalanan ke Pantai
Selong Belanak dan Mawun kemarin. Untung yang menyetir Ve, huahaha. Kami juga
harus bertanya ke beberapa orang karena banyak jalan bercabang. Setelah kurang
lebih satu jam berkendara, kami sampai di Pantai Tanjung Aan!
Saya dan Ve sepertinya menjadi pengunjung pertama. Matahari
baru saja naik, memberikan pemandangan yang indah. Selain kami, ada beberapa
nelayan yang sedang mencari makhluk-makhluk laut di sekitar pantai. Kami
bermain-main di pantai yang surut. Tak hanya menampilkan karang, dasar laut
yang surut ternyata juga dipenuhi dengan rumput. Literally, rumput!
Tak berlama-lama di Tanjung Aan, kami langsung naik ke Bukit
Merese yang terletak di sebelah. Berjalan di sepanjang punggung Bukit Merese
yang hijau, saya merasa seperti berada di negeri teletubbies. Pagi itu mendung,
kami berjalan dengan cukup nyaman tanpa harus berpanas-panasan. Angin yang
bertiup sepoi-sepoi semakin membuat kami merasa senang (walaupun juga
ngos-ngosan). Ve memutar lagu dan berjoget-joget sendiri. Terus kami sok-sokan
bikin video klip, hahaha.
Ketika laut sudah mulai pasang, kami bisa melihat birunya pantai di kiri-kanan Bukit Merese. It was sooooo beautiful.
Ketika laut sudah mulai pasang, kami bisa melihat birunya pantai di kiri-kanan Bukit Merese. It was sooooo beautiful.
Setelah berjalan kurang lebih dua jam, kami akhirnya menemukan Tanjung Bongo. Jalan turun yang harus dilalui cukup curam. Plus, harus menerabas rimbunan pandan berduri! MasyaAllah, tergores-goreslah kaki ini. (di bawah ini adalah foto rimba pandan berduri)
But it’s all worth it! Bukit Merese dan Tanjung Bongo seolah menjadi milik kami berdua pagi itu. Saya berlarian menciptakan jejak-jejak di sepanjang Pantai Tanjung Bongo yang berpasir putih. Sementara itu, Ve menjelajahi bukit karang dan menemukan banyak sekali kepiting.
Sayangnya ombak di Tanjung Bongo cukup besar. Kami sedikit takut untuk berenang-renang meskipun warna biru lautnya cantik sekali. Ya sudah, kami bermain-main saja di bukit karang yang ada. Terlalu asyik bermain, saya dan Ve tidak menyadari kalau air perlahan mulai naik. Suatu ketika datanglah ombak yang benar-benar besar. Ve kemudian lari terbirit-birit sambil berteriak histeris “Chik, pasang Chik?! Ayo cepetan!!”. Memang sih kalau air sudah mulai meninggi, jalan ke bukit karang tersebut sepertinya akan terendam. Tapi waktu itu saya tidak mau bersakit-sakit berlarian di atas karang, akhirnya saya cuma melihat Ve yang lari tergopoh-gopoh hahahaha. Tenang Ve, itu hanya ombak yang besar.
Gerimis akhirnya memaksa kami untuk kembali naik dan menyusuri Bukit Merese. Ketika pulang, kami menemukan jalan lain yang langsung mengarah ke Warung Turtle!! FYI, bagi kami Warung Turtle begitu spesial karena semua review tentang Bukit Merese selalu menyebutkan Warung Turtle. “Parkirkan motor di Warung Turtle. Nanti ada jalan naik menuju Bukit Merese”, semua review menyebutkan hal itu. Berhubung tadi pagi kami tidak melihat keberadaan warung ini, kami langsung histeris, it was like “Maaan, Warung Turtle maaaan!”. Kami berhenti sejanak di warung legendaris tersebut. Ve membeli kelapa muda, sementara saya melihat pantai di seberang karang Warung Turtle.
Kami juga sempat bercakap-cakap dengan penjual kain tenun. Dia bercerita bahwa memang Tanjung Aan tidak seramai Pantai Kuta atau pantai-pantai lain di Lombok. Rasanya cukup aneh mendengar hal itu, karena banyak backpacker di internet yang membicarakan Tanjung Aan dan Bukit Merese. Penduduk lokal juga tidak banyak yang mengetahui keberadaan Tanjung Bongo. Bahkan, Bapak-bapak TNI yang kami titipi parkir motor sempat kaget bahwa kami baru saja menaiki Bukit Merese.
Perjalanan kami yang ditutup dengan lengkap oleh eloknya
Tanjung Aan, Bukit Merese dan Tanjung Bongo. See you again someday later, Gili
Islands and Lombok!
0 komentar