21 Best Advice For Traveling in Gili Island & Lombok Tengah

February 21, 2016

source

1.    Harga tiket bus Damri dari bandara ke Pantai Senggigi atau Terminal Rembiga sebesar Rp 35.000. Setelah keluar dari area kedatangan, berjalanlah menuju area parkir di depan bandara. Ekspektasi saya, bus akan sangat jelek. Untunglah, ternyata tidak seburuk itu. Bus masih dilengkapi dengan AC walaupun tidak terasa terlalu dingin.
2.    Jika tidak ingin menggunakan bus, di bandara juga banyak menawarkan jasa antar menuju pelabuhan atau tujuan lain yang kamu inginkan.
3.    Ketika turun di terminal dekat Pelabuhan Bangsal, kalian akan dikerubungi oleh banyak bapak-bapak pengemudi Cidomo atau dokar. Mereka akan menyakinkan kalau jarak dari terminal tersebut ke pelabuhan masih jauh, harus naik cidomo dengan harga Rp 25.000. Cuek jalan kaki saja, karena sebenarnya tidak terlalu jauh kok.
4.    Tiga pulau Gili bebas kendaraan bermotor. Untuk mengelilingi pulaunya, kalian bisa jalan kaki atau menyewa sepeda. Sepeda disewakan dengan harga rata-rata lima puluh rupiah perhari. Penginapan kami menawarkan harga sewa sepeda yang lebih murah, Rp 35.000.
5.    Selain sepeda, banyak juga Cidomo atau dokar. Kami tidak tahu berapa tarifnya. Sebelnya, kadang eek kuda Cidomo ini justru membuat jalanan Gili bau.
6.    Banyak sekali penginapan di Gili Trawangan. Mulai dari yang mewah hingga yang ramah kantong pelajar. Penginapan atau hostel murah bisa ditemui di dalam gang. Paling murah bisa ditebus dengan harga seratus ribu rupiah per malam. Jika beruntung, banyak juga penginapan yang memberikan sarapan gratis.
7.    Jika ingin merasakan suasana yang selalu ramai, menginaplah di Gili Trawangan. Jika yang ingin lebih sepi datangi Gili Air. Sementara itu, Gili Meno sangat cocok untuk berbulan madu. Tapi, tetep, yang paling murah adalah Gili Trawangan.
8.    Berhubung harga makanan dan minuman di Gili cukup mahal, kami membeli berbotol-botol air minum, susu, pop mie, roti dan camilan di Alfamart yang kami temui di daerah Senggigi.
9.    Perihal makan nasi, kalian bisa menemui ibu-ibu yang menjajakan nasi bungkus di pagi hari. Satu nasi bungkus kerucut dihargai Rp 15.000 di Gili. Sementara di Pulau Lombok, nasi bungkus kerucut rata-rata Rp 8.000-10.000. Jangan khawatir, porsi nasinya cukup mengenyangkan kok!
10.  Gelato Gili yang terkenal itu cukup mengecewakan. Saya tidak merasa es krim itu benar-benar gelato karena cepat sekali leleh.
11.  Selama di Gili atau Lombok, kalian akan sering sekali menemui asu. Tenang saja, rata-rata sudah jinak layaknya kucing yang berkeliaran.
12.  Kalian harus mencoba sensasi hujan-hujanan di pantai! Pada hari kedua, saya dan Ve sudah merencanakan untuk berenang, eh tapi ternyata hujan datang sangat deras. Kami kekeuh untuk tetap ke pantai. Air laut justru terasa hangat jika dibandingkan dengan dinginnya air hujan yang mengguyur. Setelah benar-benar merasa kedinginan, disertai dengan keriputnya ujung-ujung jari tangan, kami kembali ke penginapan.
13.  Everything is legal on Gili. Sementara provinsi dan daerah lain meributkan Permendag mengenai penjualan minuman beralkohol, Gili sama sekali tidak terpengaruh. Mungkin karena minuman beralkohol di sana adalah komoditas utama. Selain itu, beberapa bar juga menawarkan magic mushroom. FYI, magic mushroom itu narkoba. Iya, Gili Trawangan emang mabuable.
14.   Kalau tidak ingin gosong, jangan pernah lupa untuk menggunakan sunscreen ber-SPF di atas 50. Sedihnya, harga sunscreen semacam ini bisa cukup mahal. Merek NIVEA saja dibanderol 100.000. Waktu itu, saya dan Ve menggunakan spray sunscreen merek Corine de Farme. Lumayanlah, pun selama kami di sana lebih sering mendung.
15.  Travel hack paling bermanfaat: bawa deterjen. Bawaan dalam tas akan lebih ringan dan memudahkan perjalanan. Undies dan kaos-kaos tipis bisa langsung dicuci dan dijemur.
16.  Jangan berharap banyak dengan transportasi umum di Pulau Lombok. Jika dihitung-hitung, perjalanan jauh akan lebih murah dan mudah jika dilakukan secara berkelompok dengan cara menyewa mobil.
17.  Tidak ada Pertamina di Lombok! Yang banyak tersedia justru Pertamini, lengkap dengan selang kreasi penduduk. Sungguh, kearifan lokal yang kreatif dan menggemaskan.
18.  Selama di Kuta, kami menginap di Krisna Homestay seharga Rp 150.000 per malam (termasuk free breakfast). Kamarnya bagus. Pegawainya cukup ramah. Selain itu mereka juga menawarkan persewaan motor dengan harga Rp 50.000 per hari.
19.  SEMUA orang yang kami temui tidak menyarankan untuk berkeliaran di daerah Kuta selepas jam empat sore. Bayangkan, jam empat sore! What the hell? Mereka bilang, jalanan cukup rawan. Apalagi kami perempuan. Walaupun ngeri, kami sedikit membangkang. Untungnya, magrib jatuh pukul setangah tujuh. Langit masih terang ketika kami berkeliaran di sekitar Pantai Kuta pukul lima sore.
20.  Satu-satunya pilihan transportasi dari Kuta ke Lombok International Airport adalah menggunakan jasa antar. Kami mendapat harga Rp 70.000 untuk diantar dengan mobil Ayla yang nyaman. Mas-mas yang mengantarkan kami pun sangat bersahabat, ia bercerita banyak tentang kondisi pariwisata di Lombok dan Gili. Ia juga senang bercerita tentang dirinya yang dulu bersekolah pariwisata di Bali dan kini membangun usahanya sendiri.
21.  Untuk menuju bandara dari Gili, jika kalian tidak ingin menggunakan jasa shuttle, katanya sih di Pelabuhan Bangsal banyak juga jasa antar yang banting harga. Rata-rata mereka baru saja mengantarkan penumpang dari bandara ke pelabuhan, daripada balik dengan tangan kosong, mereka menawarkan harga yang murah.  

You Might Also Like

1 komentar

Subscribe