Simplicity in Everyday Complexity
January 26, 2015
A
Simple Life, merupakan buku pertama dari Desi Anwar yang saya baca. Sebelumnya
saya mengetahui bahwa Desi Anwar adalah salah satu tokoh yang memiliki karir
gemilang di bidang jurnalistik, namun saya sendiri belum pernah menyaksikan
program maupun mengikuti cuitannya di Twitter. Rasa penasaranlah yang akhirnya
menuntun saya melirik buku ini di antara buku-buku lain Toga Mas Diponegoro. Versi asli A Simple Life, berbahasa Inggris,
dibandrol seharga Rp 115.000 (sebelum diskon), sedangkan versi bahasa
Indonesianya, yang diberi judul Hidup Sederhana, dibandrol pada harga Rp
98.000. Berhubung harga yang tidak terlalu jauh berbeda, saya memutuskan untuk
membeli A Simple Life karena saya percaya versi asli yang ditulis oleh sang
pengarang akan memberikan makna yang jauh lebih mengena. Di samping itu, saya
tidak setuju akan terma yang digunakan untuk menerjemahkan A Simple Life
menjadi Hidup Sederhana.
Dalam
buku ini, Desi Anwar tidak akan membeberkan pengalaman karirnya. Di lain sisi,
ia mengajak pembacanya untuk merenungkan, mencermati dan menikmati hal-hal
sederhana yang terjadi dalam hidup. Terkadang makna tersebut luput dari
perhatian kita, tertimbun oleh berbagai macam kesibukan dan pikiran yang terdistraksi
oleh hingar bingar dunia modern. Desi meyakini, ‘berhenti’ sejenak dan mencermati
hidup adalah hal yang esensial bagi siapapun yang menginginkan hidup yang lebih
damai. Bagi saya, Desi Anwar berhasil menuliskan buku ini dengan baik. Saya
yakin tulisan dalam A Simple Life lahir dari perenungan dan pemaknaan mendalam akan keseharian
seorang Desi Anwar. Begitu hati-hati namun juga lugas serta menyentuh. Hal
terunik dari buku ini yang menyita perhatian saya adalah bagaimana Desi Anwar
menuturkan masa kecilnya. Bagaimana ia dibesarkan oleh kedua orangtuanya dengan
cara yang sedikit tidak menyenangkan namun justru memberinya banyak
pembelajaran.
Buku
ini sangat cocok dinikmati pada musim-musim liburan seperti ini, utamanya di
pagi hari dengan ditemani secangkir teh. Membaca A Simple Life seakan menjadi
alat untuk me-recharge semangat untuk kembali menghadapi aktivitas selepas
liburan. Sesuai dengan indikator buku bagus saya (buku bagus adalah buku yang selesai
dibaca dalam satu hari), this book is highly recommended.
0 komentar