Sabaro
May 28, 2015
Hari ini, saya mengawali pagi dengan melihat-lihat linimasa Path. Pandangan mata saya terhenti pada salah satu kiriman teman seangkatan yang mengambil konsentrasi Strategis --bahasan utama mereka adalah public relation dan advertising. Foto dalam kiriman tersebut memperlihatkan teman-teman saya yang sedang melakukan kunjungan ke sebuah radio sebagai tugas salah satu mata kuliah mereka. Di akhir kunjungan, mereka mendapatkan traktiran dari sang Pemimpin Redaksi. Traktirannya pun tidak tanggung-tanggung, satu kelompok diboyong ke Papa Rons Pizza! How lucky...
Sebenarnya di semester ini teman-teman konsentrasi Strategis berhasil membuat kami, anak-anak konsentrasi Media, iri. Sedari awal perkuliahan semester empat dimulai, anak-anak Media terus disuguhkan tugas-tugas tiada henti. Beberapa mata kuliah memberikan tugas yang cukup menantang. Membuat macam-macam bentuk berita, wara-wiri mengejar narasumber, menembus birokrasi instansi pemerintah, anggaran bensin yang tiba-tiba naik, omelan dosen dan lain sebagainya sudah menjadi makanan sehari-hari kami. Sementara beban teman-teman Strategis pada semester ini lebih ringan karena terdapat pergantian dosen di beberapa mata kuliah mereka. Mata kuliah yang dulu disebut-sebut menjadi tantangan, momok, dan beban terberat konsentrasi Strategis hilang sudah seiring dengan bergantinya dosen.
Pasca UTS semester empat, barulah teman-teman Strategis mulai disibukkan dengan tugas dan praktik. Namun, sebenarnya mereka tidak perlu khawatir karena tugas-tugas tersebut diiringi sebuah penyemangat jitu: uang! Dua mata kuliah yang mewajibkan mereka melakukan kunjungan perusahaan berbuah uang praktikum. Saya masih ingat betul ketika uang praktikum tersebut dibagikan, dengan segera lembaran merah-merah itu menghiasi status teman-teman di Path.
Di sini kami anak Media --yang terkuras bensinnya setiap minggu, yang berpanas-panasan, yang begadang, yang diburu deadline tiap Rabu pagi selama hampir satu semester-- hanya bisa gigit jari. Uang praktikum pun sama sekali tidak disinggung-singgung oleh dosen di kelas kami. Jadi ya, sabaro...
Kalau dibuat judul berita bombastis a la Ichuk kira-kira judulnya begini: "Terjadi Ketimpangan, Mahasiswa Konsentrasi Media Menuntut JIK UGM Dibubarkan".
Sekian.
27/05/2015
0 komentar