Simple and easy, but are you sure? #bridgingcourse
October 15, 2013
Fast food atau makanan cepat saji,
siapa sekarang yang tidak mengenalnya? Ia sangat pandai menggaet hati semua
kalangan masyarakat untuk berlomba-lomba mencicipinya bahkan menjadikannya
bagian dari kehidupan sehari-hari. Bagi anak-anak, makan di restoran fast food seperti Mc Donald dan KFC
adalah sebuah kegembiraan yang pasti akan ia ceritakan kepada teman-temannya.
Bagi para remaja, menyantap fast food
sambil berlama-lama nongkrong adalah
sebuah kegiatan yang, pasti, hampir pernah dilakukan. Bagi golongan pekerja, kehidupan
era modern yang menuntut kerja serba cepat, membuat fast food menjadi alternatif mujarab
untuk bersanding dengan kesibukan dan kegiatan-kegiatan kantor lainnya.
Mahasiswa, tak luput pula telah
menjadi salah satu golongan yang menggandrungi fast food. Tugas yang tidak sedikit, kesibukan di luar akademik,
dan himpitan ekonomi untuk ngirit menuntun
mahasiswa mengkonsumsi fast food. Produk
fast food yang dekat dengan mahasiswa
contohnya adalah mie instan, dengan harga yang sangat terjangkau, mie instan
seakan sudah menjadi menu wajib penyelamat finansial di akhir bulan. Selain mie
instan, kota Jogjakarta sendiri telah banyak menawarkan restoran maupun outlet makanan-makanan
cepat saji dengan harga murah meriah, khas kantong mahasiswa. Olive
contohnya, dengan menu andalan fried
chicken yang dipatok dalam harga tujuh hingga sepuluh ribu rupiah, sukses
menjadi santapan favorit mahasiswa Kota Gudeg.
Menjamurnya restoran-restoran
fast food, utamanya di kota-kota besar, telah menjadi pemandangan
yang sangat lumrah. Mereka hadir di tengah hiruk-pikuk modernitas dan berangsur-angsur
menggeser peredaran makanan tradisional. Untuk menarik minat pembeli, strategi
pemasaran disusun secara apik. Iklan-iklan
restoran fast food ternama betebaran
di televisi, media cetak hingga baliho-baliho di jalanan. Penyajian produk diperlihatkan
begitu atraktif dan menggoda selera. Bahkan beberapa merk tak segan menggaet artis dan penyanyi ternama seperti Agnez
Monica untuk memasarkan produknya. Tak ayal, sepak terjang fast food semakin membahana dan semakin digemari oleh
masyarakat Indonesia.
Celakanya
kepopuleran fast food tidak dibarengi
dengan tingkat kesadaran masyarakat akan buruknya efek samping yang bisa ditimbulkan.
Makanan cepat saji memang praktis, tak membutuhkan waktu yang lama untuk memesannya,
namun pernahkah terpikir kandungan apa saja yang ada di dalamnya? Bergizikah
untuk tubuh kita? Usut punya usut fast food memiliki
banyak dampak yang mengerikan bagi kesehatan. Kurangnya jumlah protein,
karbohidrat dan serat yang dikandung dalam fast food dapat menyebabkan kadar
gula darah turun secara tiba-tiba setelah mengkonsumsinya. Jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang
panjang, tingginya kadar garam, lemak dan kolesterol yang akan ngendon dalam tubuh dapat menyebabkan
obesitas, hipertensi, diabetes, gangguan kinerja liver, hingga serangan
jantung!
Nah, meskipun sangat
praktis, murah, dan enak ternyata fast food juga tak segan-segan memberikan
sumbangan penyakit-penyakit dalam tubuh. Mengkonsumsi fast food secara terus
menerus jelaslah bukan pilihan yang baik bagi kesehatan, namun semua kembali ke
tangan kita: fast food do give us a simple and easy way, but are you sure?
0 komentar