Surabaya! (Tak Kenal Maka Tak Sayang)

April 29, 2013

Dilahirkan dan dibesarkan di kota Surabaya tentunya membuat kita sudah tak asing lagi dong dengan seluk beluk kota ini. Kota kita yang dikenal dengan julukan kota pahlawan ini ternyata memiliki nilai potensi wisata cukup tinggi lho! Nah, sebelum penulis menjelaskan hal-hal menarik yang ada di Surabaya, yuk cari tahu dulu asal-usul nama Surabaya!


Asal-usul nama Surabaya dalam mindset kita bisa dipastikan tidak jauh-jauh dari lambang kota ini, yaitu Suro (ikan hiu) dan Boyo (buaya). Cerita legenda yang tumbuh sebagai urban legend ini cukup populer di kalangan masyarakat Surabaya. Mungkin sebagian besar dari kita pernah mendengar cerita ini dari orangtua masing-masing ketika kecil, ketika kita bertanya penasaran kenapa sih Surabaya kok dinamain Surabaya, kok lambang kotanya ada buayanya.

source

Bagi yang belum tahu, inti legenda asal-usul Surabaya menceritakan kisah pertarungan tokoh Suro dan Boyo dalam memperebutkan daerah kekuasaan. Awalnya mereka mempunyai kesepakatan bahwa Suro berkuasa untuk mencari mangsa di daerah perairan, sedangkan dan Boyo di daerah daratan. Namun suatu hari Boyo memergoki Suro melanggar perjanjian tersebut, maka timbulah persaingan sengit di antara mereka. Nah, begitu kurang lebih ceritanya :) Untuk lebih jelasnya bisa klik disini.


Ada lagi versi yang lebih ‘nyata’ dari asal usul nama kota Surabaya. Dikatakan bahwa nama Surabaya ini telah muncul sejak kerajaan Majapahit berkuasa. Pada masa itu, terjadi sebuah pertempuran antara pasukan yang dipimpin Raden Widjaja dengan pasukan tentara Tar Tar (pasukan Cina yang dipimpin oleh Ikimese, Shih Pi dan Kau Hsing). Sengitnya pertarungan yang terjadi di dua kubu tersebut digambarkan sebagai sengitnya pertarungan antara ikan Suro dan Boyo yang mempunyai kekuatan yang sama-sama besar.  Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 31 Mei 1293, yang kemudian diperingati sebagai hari jadi Kota Surabaya.

source
Lambang kota Surabaya pada masa Hindia Belanda 1934 /source


Pada era 1600-an Surabaya tumbuh sebagai pusat perdagangan yang ramai. Hal ini disebabkan karena kota kita memiliki letak yang strategis, yaitu berada di pinggir pantai dan berada di muara Brantas yang memiliki banyak anak sungai (di antaranya Kalimas dan Sungai Porong) yang menjadi lintasan hilir mudik pedagang dari berbagai wilayah. Di bawah kekuasaan Trunojoyo, Surabaya menjadi pelabuhan transit dan tempat penimbunan barang-barang dari daerah subur, yaitu delta Brantas. Sementara, Kalimas menjadi “sungai emas” yang membawa barang-barang berharga dari pedalaman.

Sebenarnya masih banyak sekali peristiwa-peristiwa bersejarah yang terjadi di Surabaya, makanya kenali kotamu, karena tak kenal maka tak sayang! (chk)

You Might Also Like

1 komentar

Subscribe